Kamis, 05 Mei 2016

Kualitas Produk Perangkat Lunak

Definisi Kualitas
  • Robert C, Stampel, Pimpinan General Motors Corporation, dalam Loh (2001:33) menyatakan bahwa revolusi kualitas di seluruh dunia telah secara permanen telah mengubah cara manusia menjalankan usaha. 
  • Loh (2001:34) menambahkan bahwa kualitas memiliki sifat kumulatif. Kualitas bukanlah entetis yang berdiri sendiri, melainkan mencakup totalitas dari semua karakteristik suatu produk atau jasa yang membuat produk atau jasa tersebut unggul dan baik. Kualitas menurut ISO (International Organization for Standardization) adalah :
a. Kondisi yang sehat untuk tujuan atau pemakaian;
b. Keselarasan dengan spesifikasi;
c. Kebebasan dari segala kekurangan;
d. Kepuasan pelanggan;
e. Kredibilitas;
f. Kebanggaan memiliki.
  • Menurut ISO-8402 (Loh, 2001:35), kosa kata kualitas adalah totalitas dari fasilitas dan karakteristik suatu produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan, yang tersurat atau tersirat.
  • Definisi juga diberikan oleh Tjiptono (2004:11) mendefinisikan kualitas sebagai kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan kepada orientasi pemenuhan harapan pelanggan. Kualitas adalah perbaikan terus-menerus. Definisi lain dikemukakan oleh taguchi yang menekankan pada kerugian yang harus dibayar oleh konsumen akibat kegagalan suatu produk atau jasa. Kualitas merupakan fungsi dari biaya dimana biaya dapat diturunkan dengan proses perbaikan atau pengurangan variasi dalam produk atau variasi dalam proses.
Definisi Kualitas Perangkat Lunak

Berbagai macam definisi kualitas perangkat lunak (software quality) tergantung dari mana pemakai (user) memandang dan melihat sesuai dengan kebutuhannya. Menurut Crosby (1979:34) mendefinisikan kualitas atau mutu sebagai “conformance to requirements”. Selama seseorang dapat berdebat tentang perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan kemauannya, definisi kualitas harus mempertimbangkan perspektif pemakai tersebut. Kunci utama pertanyaan untuk sebuah definisi kualitas adalah siapa pemakainya, apa yang penting bagi merekadan bagaimana prioritasnya tentang metode apa yang dibangun, dibungkus untuk mendukung sebuah produk?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus mengenali herarki dari kualitas perangkat lunak. Pertama, suatu produk perangkat lunak harus menyediakan fungsi suatu jenis dan waktu yang sama ketika pemakai memerlukannya. Kedua, produk harus berjalan. Jika produk memiliki kecacatan maka produk tersebut tentunya tidak ada konsistensi kelayakan. Para pemakai tidak akan menggunakannya dengan mengabaikan atribut-atribut yang menyertainya. Hal tersebut tidak berarti bahwa kecacatan selalu menjadi prioritas yang paling utama dalam menolak suatu produk tetapi akan menjadi sangat penting dalam melihat layak atau tidaknya. Jika tingkatan cacat minimum belum dicapai maka berbagai hal tidak ada yang perlu dipertimbangkan. Di luar ambang kualitas tersebut, bagaimanapun juga sesuatu yang berhubungan dengan pertimbangan dan penilaian cacat suatu produk perangkat lunak seperti halnya kegunaan, kecocokan, kemampuan, dan lainnya tergantung pada pemakai tersebut memandang dan menilainya termasuk didalamnya aplikasinya dan lingkungan software yang menyertainya (Humphrey, 1994).

The Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) mendefinisikan
kualitas sebagai “the degree to which a system, component or process meets customer or user needs or expectations” (IEEE90). Definisi dari IEEE digunakan dalam konteks suatu sistem perangkat lunak secara rinci. kualitas adalah suatu atribut dari sistem yang berjalan yang sangat erat kaitannya dengan resiko. Semakin tinggi resiko yang didapatkan dan kemudian dikuranginya maka akan tinggi kualitas yang dihasilkannya. Dengan cara yang sama, lebih cepat resiko dikenali dan dikurangi, akan lebih tinggi pula kualitasnya. Hasil dari sebuah aktivitas yang terencana, bukan kejadian yang spontan berbanding terbalik dengan delivery date 85% kesalahan ada pada proses,15% pada pada SDM.
Menurut definisi dalam Steve McConnell’s Code Complete membagi perangkat lunak ke dalam dua hal yaitu: : internal dan external quality characteristics. Karakteristik kualitas eksternal merupakan bagian-bagian dari suatu produk yang berhubungan dengan para pemakainya, sedangkan karakteristik kualitas internal tidak secara langsung berhubungan dengan pemakai. Software Quality didefinisikan sebagai: kesesuaian yang diharapkan pada semua software yang dibangun dalam hal fungsi software yang diutamakan dan unjuk kerja software, standar pembangunan software yang terdokumentasi dan karakteristik yang ditunjukkan oleh software. Definisi ini menekankan pada 3 hal yaitu:
1. kebutuhan software adalah fondasi ukuran kualitas software, jika software
    Tidak sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan maka kualitaspun kurang
2. jika menggunakan suatu standar untuk pembangunan software maka jika
    software tidak memenuhi standar tersebut maka dianggap kurang berkualitas
3. seringkali ada kualitas yang secara langsung diutarakan (tersirat) seperti
    kemudahan penggunaan dan pemeliharaan yang baik. Kualitas software
    dipertanyakan jika tidak memenuhi kebutuhan ini.

Standar ISO 9001
ISO 9001 adalah standar kualitas yang berlaku untuk rekayasa perangkat lunak. Dua puluh syarat yang digambarkan oleh ISO 9001 menekankan topik-topik berikut:
·         Tanggungjawab manajemen
·         Sistem kualitas
·         Kajian kontrak
·         Kontrol desain
·         Kontrol data dan dokumen
·         Pembelian
·         Kontrol terhadap produk yang disuplai oleh pelanggan
·         Identifikasi dan kemampuan penelusuran produk
·         Kontrol proses
·         Pemeriksaan dan pengujian
·         Kontrol pemeriksaan, pengukuran, dan perlengapan pengujian
·         Pemeriksaan dan status pengujian
·         Kontrol ketidaksesuaian produk
·         Tindakan preventif dan korektif
·         Penanganan, penyimpanan, pengepakan, preservasi dan penyampaian
·         Kontrol terhadap catatan kualitas
·         Audit kualitas internal
·         Pelatihan
·         Pelayanan
·         Teknik statis

ISO/IEC 25000: 2005 memberikan panduan untuk  penggunaan seri terbaru dari Standar Internasional  bernama Software product Quality Requirements and  Evaluation (SQuaRE).

SQuaRE memiliki tujuan menciptakan sebuah kerangka kerja untuk evaluasi kualitas produk perangkat lunak. ISO/IEC 25000 merupakan hasil evolusi dari beberapa standar sebelumnya khususnya dari ISO/IEC 9126, yang mendefinisikan model kualitas untuk evaluasi produk  perangkat lunak. Serta ISO/IEC 14598, yang mendefinisikan proses untuk evaluasi produk perangkat lunak. Rangkaian standar ISO / IEC 25000 terdiri dari lima divisi, diantaranya:

·         ISO/IEC 2500n – Quality Management Division
·         ISO/IEC 2501n  – Quality Model Division
·         ISO/IEC 2502n – Quality Measurement Division
·         ISO/IEC 2503n – Quality Requirements Division
·         ISO/IEC 2504n – Quality Evaluation Division

[1] J.A. McCall, P.K. Richards, and G.F. Walters, Factors in Software Quality, Tehnical Report RADC-TR-77-369, US Department of Commerce, 1977.
[2] T.P. Bowen, G.B Wigle, and J.T. Tsai, Specification of Software Quality Attributes: Software Quality Evaluation Guidebook, Technical Report RADC-TR-85-37, Rome Air Development Center, Griffiss Air Force Base, 1985.
[3] IEEE Standard Glossary of Software Engineering Technology, IEEE Std 610.12-1990, Institute of Electrical and Electronics Engineers, New York, 1990.
[4] Hans Van Vliet, Software Engineering – Principles and Practice, John Wiley & Sons, 2000.
[5] James F. Peters and Witold Pedrycz, Software Engineering: An Engineering Approach, John Wiley & Sons, 2000.
 

Blogger news

Blogroll

About

Fambi Alda Triansyah 1401217 fambiefourze@gmail.com 0896694544XX